Minggu, 29 April 2012

Antara "SPION" dan "Masa lalu"

Sore  tadi mendung menggelayut manja kepada matahari..tetes hujanpun jatuh pasrah dalam rangkulan bumi...waktu beranjak, hingga Malampun menyapa, menyisakan langit yang begitu polos tanpa kehadiran bintang,yaa malam  Selalu panjang dan malam selalu menawarkan keindahan tersendiri (Subhanallah Maha Suci Allah yang menghadirkan malam)  Dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar. Dia menutupkan malam atas siang, dan menutupkan siang atas malam … (Surat Az-Zumar: 5).
Alhamdulillah aku masih bisa merasakan segala nikmat yang Engkau berikan, sejenak memandangi langit yang luas, kulihat ada satu bintang yang sangatlah kecil jauh diatas sana yang tadinya tak sempat tertangkap oleh retina mataku, begitu kecil,,memory otakku kembali mengaktivasi  pelajaran SD tentang bumi dan  tata surya, Bumi ini berputar, dan berjalan mengelilingi matahari. Dan mataharipun berenang-renang bersama milyaran bintang, dalam galaksi bimasakti. Dan galaksi bimasaktipun berenang-renang, berputar bersama milyaran galaksi yang lain. Jika sebuah galaksi dengan milyaran bintang, planet dan satelitnya, yang hanya terlihat satu setitik kecil saja. Apalagi aku, aku hidup di bumi, bersama milyaran manusia yang lain, dan juga bersama milyaran makhluq, baik di daratan, di air maupun di udara, yang tidak mungkin diketahui berapa jumlah seluruhnya oleh makhluq yang bernama manusia.bagaimana mungkin aku akan terlihat. Namun ALLAH SWT Maha Mengetahui segala sesuatu hingga setiap pergerakan sel dalam tubuh ini, setiap detak jantung, dan segala baik buruk perbuatanku. Sungguh diri ini begitu Kecil dihadapanNya, Sungguh diri ini pun hanyalah sosok dhaif, sosok yang juga sangat terombang-ambing dalam fluktuatifnya grafik keimanan.
Kadang aku berfikir di Usiaku yang ke-19 ini hal apa yang telah aku lakukan? Telah banyak waktu terbuang, telah banyak yang tertinggal, telah banyak yang luput… Semoga segalanya adalah pelajaran… Pelajaran tentang waktu yang amat singkat ini. Pelajaran tentang kerugian besar ketika menyia-nyiakan kesempatan singkat ini… Pelajaran tentang hari esok yang lebih panjang lagi, ketika masa singkat ini dipertanggungjawabkan. Ketika segala yang telah kulakukan dipersaksikan. Astaghfirullaah…
Selama ini aku sering menghawatirkan hal-hal yang sebenarnya tak perlu dikhawatirkan, Tentang dunia dan Isinya, Terlena dalam kehidupan dunia yang fana ini, Maka, untuk apa aku mengkhawatirkan sesuatu yang tak pasti adanya sementara ada sesuatu yang PASTI dan AMAT DEKAT yang lebih perlu untuk ku khawatirkan. Akan seperti apakah aku mengakhirinya? Dengan akhir yang manis kah? Ataukah akhir yang pahit yang akan menjadi penyesalan yang takkan pernah lekang?—nau’uzdubillaah. Aku mulai berdamai dengan segenap realita. Tak lagi mengawang, mengambang, dan mengangin. Sebab, beginilah catatanNya. Ya, beginilah catatanNya… Karena catatan itu, sungguh TAK PERNAH SALAH! inilah Jalan yang seharusnya ku tempuh dari dulu. Aku ingin dalam kondisi “STERIL” aku ingin men “zero” kan hati. Sehingga Tiada lagi seseorang yang “meninggalkan jejaknya” di hati ini, yang memunculkan “Rindu” yang seharusnya belum sa’atnya ku rasakan, Yaa akan ada “waktunya” nanti. Allah telah menuliskan “namanya”, tulang rusuk tak akan pernah tertukar”, TakdirNya tak akan pernah tertukar.
Mudah-mudahan, itu semua hanyalah masa lalu…
Yah, aku bersyukur…karena itu semua hanyalah masa lalu…
Mengapa harus terpaku dengan masa lalu?
Bersyukur bahwa segalanya telah berlalu…
Bersyukur bahwa takdir-Nya pasti lah selalu sebaik-baik ketetapan untuk diriku,
Bersyukur, bahwa kemudian ku temukan hikmah yang luar biasa tentang mengapa Allah tak memberikan segala yang ku inginkan…. Karena Dia lebih jauh lebih tau tentang diri ini, melebihi diri kita  sendiri…
bersyukur...sebab itu semua telah berlalu…
Cukuplah masa lalu menjadi spion yang besarnya tak sebesar lapangan pandang ke depan…  

Spion berarti hanya sebuah terowong untuk sejenak melihat ke belakang, agar menjadi pelajaran, untuk tak terulang di depan kemudian…
Dalam mengendara, adalah sesuatu yang absurb jika kau hanyalah melihat spion, bukan? Bahkan, hanyalah kecelakaan yang kau dapati jika kau HANYA melihat spion semata…
Dalam mengendara, bukankah yang lebih banyak kau lihat adalah jalan menuju ke depan. Dan spion hanyalah kau lirik sesekali saja, bukan?
Begitulah semestinya kau jalani hidup…
Masa lalu itu cukuplah sebesar spion yang perlu kau ambil pelajarannya… Tapi lebih banyaklah kau tatap ke depan. Jauh ke depan. Jauh melintasi dunia yang sejenak ini…

itu semua hanya masa lalu…
Sedalam apapun masa lalu merasuki pikiranmu, tetap saja semuanya hanyalah masa lalu…
Jadi, beranjaklah…
Cukuplah, itu semua menjadi masa lalu saja…
Sejenak aku menghela napas,,, yaaaa  itu semua masa lalu,,,Insya Allah akan ada pengganti yang "lebih baik" yang telah dituliskan Allah... Sederhana Saja "TEgas pada Hati"...aku ingin seperti "Fatimah Az-zahra" yang "memendam serapat-rapatnya", aku ingin mendapat gelar "Wanita Shalihah" aku ingin melakukan hal-hal yang dicintai Allah, dan menumbuhkan cintaku kepada ALLAH...Insya Allah..
Semua itu hanya masa lalu...jadi Bernjaklah... ayoooo ayuu Semangat,Hamasah, Ganbatte!!!

#catatan di sela2 belajar buat UTS besok (sempat-sempatnya yaaa) ckckckckck

0 comments:

Posting Komentar