Cinta???
Itu Makanan apa ya? Hmm kaya’nya itu semacam Ice Cream
(hehehe)
Ya...Cinta itu seperti Ice cream, Kemarin
sempat dengar kata dari salah satu Ustadz terkenal Beliau mengibaratkan “cinta”
seperti “Tiramissu rasa coklat” tapi kebetulan aku suka ice cream jadinya aku
ibaratkan cinta itu seperti “ice cream” hmm kok bisa ya? Mau tau? Kasih tau gak
ya? Hehe
Ngomongin masalah “Cinta” itu sepertinya gag
ada endingnya, Banyak teman-teman yang curhat masalah “pacar” nya, Yang
sering menimbulkan ke “galau”an, wah sebenarnya masalah “percinta’an” masih
sangat tidak Urgent untuk dibicarakan sekarang, karena masih ada hal lain yang
lebih penting yang harus dibicarakan. Virus Merah Jambu itu memang kerap dan
seringkali Menjangkiti hati, kalau tidak di tangkis dia akan bermutasi menjadi
virus yang lebih berbahaya lagi (naudzubillah). Kalau bicara masalah
cinta-cinta’an, pacaran, dsb Alhamdulillah semenjak menjadi aktivis
dakwah (ciee ngaku-ngaku) aku berusaha menjauhinya, berusaha untuk tidak
terlibat di dalamnya. sungguh masih banyak yang harus aku perbaiki pada diriq
sendiri, aku belum ada apa-apanya, gelar “Wanita Sholehah” rasanya belum pantas
untuk ku dapatkan, karena amalan yang aku perbuat sungguh sangatlah sedikit. Tapi
gak berarti juga aku ga normal (ga suka ma cowok), gilaaa...sumpah saya masih
suka ma cowok apalagi yang baik hati, ganteng, sholeh, rajin menabung, tidak
sombong, sayang sama ortunya (hehehehe ceiilllleehh) . Yang aku lakukan
hanyalah hal yang sederhana, tegas pada hati dan diri sendiri. Bahwa tidak ada
yang namanya “pacaran” sebelum “MENIKAH” .
Ga ada yang salah sama cinta, yang salah
adalah cara kita merespon perasaan itu. Kalo di ibaratkan kita lagi shaum di
bulan ramadhan, terus ada yang mendadak memberi kita eskrim pada siang hari.
Orang yang memberi maupun menerima eskrim itu ga salah kan? Nah, sekarang
tinggal bagaimana sikap kita ke es krim itu. Kalo kita langsung makan pas orang
itu ngasih (di siang hari), maka kita cuma dapet dosa dan shaumnya otomatis
batal. Kalo kita memutuskan untuk memakannya saat berbuka tapi eskrim itu
selalu kita bawa kemana-mana atau tidak disimpan dengan benar, maka saat kita
memakan eskrim saat berbuka tentu saja tidak enak karena sudah dipastikan akan
cair dan tidak enak lagi untuk dimakan. Kalo kita taro/simpen eskrim itu di
lemari es, tapi kita kita membuka pintu lemari es agar memastikan tidak ada
orang lain yang mengambilnya, otomatis juga bekunya ga akan maksimal, pastinya
eskrim agak sedikit meleleh, ga akan nikmatlah kalo dimakan pas buka shaum.
Nah, berbeda kalo kita
simpan eskrim itu di lemari es, dengan suhu yang pas, lalu lemari es itu kita
tutup dan sambil menunggu waktu buka shaum kita melakukan hal yang bermanfaat.
Pas waktunya buka shaum, kita buka deh lemari esnya dan bisa menikmati eskrim
tersebut. Gimana kalo eskrimnya udah ga ada? Mungkin dimakan duluan ma orang
lain atau yang punyanya mengambilnya kembali? Itu berarti eskrim itu bukan
rejeki kita. Disinilah prasangka baik kita digunakan. Akan ada menu buka shaum
yang lebih nikmat yang akan diberikan oleh Allah. Ya seperti itulah cinta,
ketika sekarang ada seseorang yang mencintai kita itu tidak salah, itu
tergantung pada diri kita sendiri bagaimana merespon perasa’an itu. Hmm “semuanya
akan indah pada waktunya” J
Siapa yah orang yang akan memberikan “Ice Cream” itu
padaku nanti diwaktu yg tepat????
*seketika GuBRAkkkkk,,,Ngawur nih,,,Ya mudah2n dia
seseorang Yang Sholeh, yang bisa menjadi Pemimpin yang baik ^^ (cieeeee)
0 comments:
Posting Komentar